Ketika Allah Berkehendak  

Posted by Jumhurul Umami


Apa yang bisa dilakukan manusia apabila Allah telah berkehendak? Masih ingatkah ketika pertama kali kapal TITANIC dibuat pada tahun 1912? kapal yang diklaim sebagai kapal terbesar dan termegah yang pernah diciptakan oleh manusia dan bahkan diatara penumpang kapal tersebut bilang "Bahkan Tuhanpun Tidak akan bisa menenggelamkan Kapal Ini". Kesombongan manusia dihadapan Allah tiada artinya karena manusia adalah makhluk ciptaan-NYA, dan pada akhir cerita kapal TITANIC tersebut tenggelam juga karena menabrak sebuah batu karang. Kapal TITANIC yang konon berbobot 45.000 ton tersebut tenggelam hanya dengan sebuah batu karang...! sungguh ironis. Dan sekarang kita hanya mendengarkan cerita dibalik tenggelamnya kapal tersebut.
Baru-baru ini muncul fenomena menarik tentang seorang anak kecil 'Ponari biasa disebut namanya' dari Jombang dengan kemampuan sebongkah batunya di sekarang mendapatkan titel baru "Dukun" yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Apakah kesembuhan penyakit manusia ditentukan oleh batu? Ponari? atau Allah? itulah menariknya apa yang sekarang lagi terjadi di desa balongsari Jombang, tempat tinggal sang Dukun kecil Ponari.
Ahli-Ahli dibidang kedokteran geger dikarenakan praktek Ponari tersebut,bahkan MUI pun turut sibuk mengomentari apa yang telah dilakukan oleh Ponari. Kyai-kyai di daerah Jombang khususnya seolah turut sibuk tampil di televisi bahkan ada yang langsung mengadakan ceramah gratisan didepan seluruh calon pasien. Kekhawatiran para kyai memang beralasan karena ditakutkan ada pasien yang beranggapan bahwa dia disembuhkan oleh sebongkah batu atau Ponari dan itu merupakan perbuatan syirik (salah satu dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah). Ketika masyarakat kita dihadapkan dengan problema yang demikian apa langkah pemerintah...? berkomentar saja? membangun infra struktur kesehatan masyarakat? menyediakan anggaran kesehatan yang lebih untuk masyarakat miskin? masih banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada pemerintah saat ini.
Saya yakin semua orang berijtihad untuk mendapatkan kesembuhan sebagaimana orang datang ke seorang dokter untuk minta di diagnosis penyakitnya atau membeli obat untuk penyakitnya dan berharap sakit yang dia derita dapat disembuhkan. Sekarang yang jadi pertanyaan adalah apa bedanya pasien yang datang ke Dokter dan pasien yang datang ke Ponari? kita semua yakin apa yang dilakukan seluruh pasien datang ke seseorang yang ahli mengobati penyakit adalah mengharapkan kesembuhan. Boleh kita katakan kalau seseorang datang ke seorang dokter dan beranggapan bahwa Dokter tersebut dapat menyembuhkan penyakitnya juga 'Syirik' dan begitupula sebaliknya apabila pasien yang datang ke Ponari dan beranggapan bahwa Ponari dapat menyembuhkan penyakitnya.
Makanya dalam doa kita setelah solat biasanya kita memanjatkan : "Allahumma Rabba An-Nas,Adzhibil Ba'tsa Isyfi Anta Syafi La Syifa'a Illa Syifauka, Syifa'an La Yughadiru Saqaman Wa La Alaman". itu doa yang seharusnya selalu kita panjatkan kepada Allah dan berharap selalu kesembuhan dari-NYA.

This entry was posted on Friday, February 27, 2009 at 5:57 PM . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

2 comments

Pertanyaan yang menarik bagi saya adalah, apa bedanya orang yang datang ke dokter dengan yang datang ke Ponari?
Dalam kehidupan ini, Allah menggariskan sebuah hukum kausalitas (sunnatullah). Hukum kausalitas inilah yang membuat kehendak Allah menjadi rasional. Mau pintar ya belajar, mau sembuh ya berobat dan lain sebagainya, dan tentunya tetap berkeyakinan bahwa Tuhanlah yang menentukan.
Dalam kasus pengobaatn Ponari, ada beberapa tahap proses hukum kausalitas yang "terpotong", batu yang sebenarnya bukan sebuah perantara untuk menyembuhkan penyakit ternyata diyakini dapat menyembuhkannya. Memang, hukum kausalitas tidak berlaku dalam beberapa hal; ilmu laduni misalnya. Tapi apakah Ponari termasuk hal tersebut??? wallahu 'alam bissowab

February 27, 2009 at 10:05 PM

ada sisi menarik mungkin yg bisa dicerna dan diambil hikmahnya bahkan bisa menambahkan keimanan kita kepada Allah S.W.T. bolehlah orang percaya terhadap batu yg bisa menyembuhkan beberapa penyakit tanpa ada usaha untuk mencari ttg apa dibalik batu itu. batu yg diyakini memiliki kekuatan itu mungkin bisa di teliti secara ilmiah karena hakekatnya semua yg diciptakan-Nya tidak ada yg sia-sia. sebagaimana yg dilakukan oleh ilmuan kafir jerman yg bertanya-tanya kepada dirinya ketika melihat anaknya sakit kepala, dan dibawa kedokter manapun tidak sembuh2, akhira temannya yg muslim baru pulang haji membawa air zam-zam, kemudian dicobanyalah air itu di usapkan ke kepala anak ini. walhasil sembuhnya anak itu, tetapi sang bapak tidak langsung percaya, tetapi berbalik untuk meneliti; ada apa dibalik air tersebut, yg pada akhirnya dia menyimpulkan bahwa air zam-zam adalah air yg pling dasyat yg ada dibumi ini, setelah dibuktikan secara laboratory. mungkin klo ada sukarelawan ilmuwan yg mau meneliti ada apa dibalik batu petir tersebut, sehingga bisa mematikan2 penyakit atau virus2 yg berdiam di dalam tubuh manusia? maka sesungguhnya iman kita akan menjadi bertambah dan bertambah; rabbana ma kholakta hadza bathila.

March 1, 2009 at 5:05 PM

Post a Comment