Sesungguhnya manusia diciptakan dari debu dan akan juga kembali menjadi debu. Ketika Adam diciptakan oleh Allah banyak sekali pertentangan termasuk sang syaithan yang paling menentang terciptanya Adam (Manusia/Pria pertama) dimuka bumi ini. Syaitan sampai tidak mau tunduk kepada Adam meskipun Allah telah menyuruh seluruh ciptaannya tunduk kepada Adam. Betapa Allah menciptakan manusia dengan segala kelebihannya, begitu mulia,dihadapan makhluk ciptaan-Nya yang lain.
Manusia begitu mulia karena memiliki akal dan nafsu, dan dua unsur tersebut tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan-nya yang lain. Syaitan diciptakan oleh Allah hanya memiliki nafsu sehingga yang ada hanyalah iri, dengki dan segala sifat jelek lainnya. Syaitan tidak memiliki akal untuk menimbang manakah yang baik dan manakah yang benar dan syaitan tidak pernah berfikir positif selama hidupnya. Malaikat diciptakan oleh Allah hanya memiliki Akal sehingga yang ada hanyalah kata taat kepada penciptannya "sami'na wa atha'na", itulah gambaran sosok malaikat yang tidak memiliki nafsu sehingga selalu mentaati apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
Sedangkan manusia (Adam) diciptakan, memiliki keduanya 'Akal dan nafsu', oleh sebab itulah Allah begitu mengistimewakan Adam karena Adam termasuk ciptaan-Nya yang lengkap (Ahsana At-Taqwim).
Akal dan nafsu seolah menjadi sebuah bagian terpenting dalam penciptaan Adam, akan tetapi yang harus kita pahami lebih dalam adalah mengapa Allah menanamkan 2 unsur bertolak belakang tersebut pada sosok Adam? Apa tujuannya?
Maha besar Allah dengan segala yang diciptakannya,Allah merupakan sutradara paling handal, penata skenario paling top dan segala yang Maha ada padanya. Allah telah menciptakan Syaitan dengan nafsunya, Allah telah menciptakan Malaikat dengan Akalnya, dan Allah juga menciptakan Manusia dengan kedua unsur diatas 'akal dan nafsu'. Penciptaan Adam memunculkan istilah Pahala dan Dosa sebagaimana yang biasa kita dengan hingga kini. Barang siapa mengedepankan Akal pada kebenaran maka Pahala yang akan didapatkan manusia dan apabila manusia mengedepankan nafsunya maka hanya Dosalah yang akan didapatkannya.
Terciptanya Adam memberikan pelajaran penting yang patut dianut oleh manusia keturunannya. "Manusia akan memperoleh derajat paling tinggi apabila selalu mengikuti akal dan melakukan kebaikan dengan pertimbangan akalnya, dan manusia akan memperoleh derajat yang hina apabila mengedepankan nafsunya".
This entry was posted
on Monday, March 2, 2009
at 3:42 PM
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.